Kita patut menyoroti kasus yang dialami pasoepati saat tur ciamis, karena mau tidak mau kita satu grup dengan mereka dan akan datang kesana untuk mengawal PSIS.
Beberapa poin yang perlu menjadi catatan adalah :
1. Menilik akun twitter resmi The Braga Balad Galuh, sebelum Pasoepati datang mereka merencanakan penjemputan bahkan menyediakan truk untuk mengangkut suporter merah tersebut dari stasiun ke stadion.
2. Menurut sumber juga, ketegangan bermula saat bupati ciamis berbicara dipengeras suara bahwasannya mereka tidak menjamin keselamatan suporter tamu.
3. Di youtube dapat disaksikan terjadi insiden pembakaran banner Pasoepati oleh balad galuh.
4. Ada aksi saling ejek melalui yel-yel.
5. Bus Pasoepati diserang saat perjalanan pulang ke solo di wilayah ciamis.
Berikut pernyataan petinggi Pasoepati di fanpage mereka :
"Dulur" Pasoepati & Kabeh Suporter PERSIS SOLO Wis Ayo Mulai Fokus Meneh Neng Urusan Ndukung Klub, Mulai Sesuk Yo Wis Mulai Dibukak Donasi Korban Ciamis, Sing Nduwe Rejeki, Sing Selo Atine, Sing Peka Rosone, Monggo Melu Nyengkuyung Ngewangi Bebane Sedulur"e Awake Dewe Nggih. Soal Ciamis Wingi, Ora Perlu Merembet Tekan Ngendi" Lur, Kalem Sik.
Artinya : Keluarga Pasoepati dan semua suporter Persis Solo. Sudah ayo mulai fokus lagi di urusan mendukung klub. Mulai besok sudah dibuka donasi korban ciamis untuk yang punya rejeki. Yang sabar hatinya, yang peka perasaannya. Mari ikut menyangga beban keluarga kita. Soal ciamis kemarin, tidak usah diperbesar. Sabar saja.
Kita perlu waspada dengan segala kemungkinan. Termasuk tetangga ciamis yang berbaju biru, karena kita sempat bersitegang dengan mereka.
No comments:
Post a Comment